Isolasi
adalah cara pemisahan mikroorganisme tertentu dari lingkungan, sehingga dapat
diperoleh biakan yang sifatnya murni, sehingga dapat dibuat sebagai biakan
kultur murni. (M. Natsir Djide dan Sartini: 2006)
Di alam
bebas tidak ada suatu mikroorganisme yang hidup tersendiri terlepas dari
spesies yang lainnya. Seringkali mikroba patogen kedapatan secara bersama-sama
dengan mikroba saproba (sapro bakteri). Dalam teknik biakan murni tidak saja
diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan murni tersebut, tetapi juga
memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Medium untuk membiakkan mikroba
haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran (kontaminasi) dari luar terutama
berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme. (Lud
Waluyo :2004)
Mikroorganisme
dibiakkan di laboratorium pada bahan nutrient yang disebut medium. Banyak
sekali medium yang tersedia, yaitu macamnya yang dipakai bergantung kepada
banyak factor, salah satu diantaranya adalah macam mikroorganisme yang akan
ditumbuhkan. (Michael J.Pelczar: 1986)
cermat
menurut teknik aseptis, yaitu dengan menggunakan alat-alat yang steril dan
aturan-aturan di laboratorium tertentu. Piaraan yang kita peroleh dengan jalan
demikian kita sebut sebagai piaraan pertama (primary culture), dan sifatnya
murni. (Dwidjoseputro:1990).
Pemindahan
bakteri dari medium yang lama ke medium baru harus dengan ketelitian yang
tinggi. Terlebih dahulu haru diusahakan agar semua alat-alat yang bersangkutan
dengan medium dan pekerjaan inokulasi harus benar-benar steril untuk mencegah
terjadinya kontaminasi, yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan. (Dwidjoseputro:1990).
Disiapkan
medium agar steril, selanjutnya didinginkan sampai suhu 45oC,
kemudian dituang ke dalam cawan Petri yang steril kurang lebih 15-20 ml dan
dibiarkan sampai memadat, setelah memadatdigoreskan biakan bakteri dengan
menggunakan ose pada permukaan medium agar. Cara penggoresan ada beberapa cara
yang berbeda yang kesemuanya ditujukan untuk memperoleh pertumbuhan
mikroorganisme yang terpisah-pisah diatas medium biakan. (M. Natsir Djide
dan Sartini : 2006)
Metode tuang atau Pour
plate method
Cara
ini adalah menginokulasikan mikroorganisme uji yang dilakukan pengenceran yang
sesuai dengan derajat kontaminasi bahan ke dalam tabung uji yang mengandung nutrient
agar cair dengan suhu 45oC. Selanjutnya diisikan ke dalam cawan
petri steril dan dihomogenkan dan dibiarkan sampai memadat. Secara alternative
biakan mikroorganisme dibuat pengenceran dan setiap hasil pengenceran dipipet
sebanyak 1 ml ke dalam cawan petri steril dan selanjutnya ditambhakan atau
dituangi medium yang sesuai yang sementara cair pada suhu 45oC. Kemudian
dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Selanjutnya diinkubasikan pada suhu dan
waktu tertentu. Hasilnya setelah diinkubasi, diamati berupa koloni yang
tersebar di atas medium padat. (M. Natsir Djide dan Sartini : 2006)
Teknik Biakan Murni Mikroorganisme (Dwijoseputro:1990)
Telah dijelaskan
sebelumnya bahwa mikroorganisme di alam terdistribusi dimana-mana dalam jumblah
yang besar dan sangat kompleks. Penelitian perlu dilakukan, terutama apabila
akan memisahkan populasi campuran mikroorganisme dari alam yang disebut biakan
campuran menjadi spesie – spesies yang berbeda – beda menjadi suatu biakan
murni yang terdiri atas satu jenis mikroorganisme.
a.
Penyiapan biakan murni
Mula-mula yang
disiapkan adalah cawan petri yang mengandung media padat (agar) atau setengah
padat, berupa makanan. Jika spesimen mengandung berupa air ludah tersebut
disebarkan diatas medium tersebut. Selanjutnya mikroorganisme akan tumbuh dan
berkembang biak dan akan kelihatan membentuk bercak-bercak atau koloni, yang
akan terlihat dengan mata telanjang. Selanjutnya koloni tersebut dapat
dimurnikan lagi apabila belum murni dengan cara mengambilnya dengan oce atau
sengkelit dan memindahkannya pada cawan petri yang lain yang mengandung medium
yang diinokulasikan.
b.
Tekhnik biakan murni
Untuk memperoleh
mikroorganisme sebagai sumber biakan murni, ada dua cara yang sering digunakan
yaitu metode gores atau streak-plate method dan metode tuang atau pour plate method.
Cawan petri yang mengandung medium yang dipadatkan dengan penambahan agar.
Campuran antara zat makanan atau nutritif tersebut disebut medium.
1.
Metode goresan atau streak-plate method.
Disiapkan
medium agar steril, selanjutnya didinginkan sampai suhu 45oC
kemudian dituang ke cawan petri steril kurang lkebih 15-20 ml dan dibiarkan
sampai memadat. Setelah memadat digoreskan biakan bakteri dengan menggunakan
oce atau sangkelit steril pada permukaan medium agar. Cara penggoresan ada
beberapa cara yang berbeda yang kesemuanya ditujukan untuk memperoleh
pertumbuhan mikroorganisme yang terpisah-pisah diatas medium biakan.
2.
Metode
tuang atau pour plate method
Cara
ini adalah menginokulasi mikroorganisme uji yang melakukan pengenceran sesuai
dengan derajat kontaminasi bahan tabung uji yang mengandung nutrien agar cair
dengan suhu 15oC. selanjutnya diisikan kedalam cawan – cawan petri
steril dan dihomogenkan dan dibiarkan sampai memadat. Secara alternative biakan
mikroorganisme dibuat pengenceran dari setiap hasil pengenceran dipipet
sebanyak 1 ml kedalam cawan petri steril selanjutnya ditambahkan atau dituangi
medium yang sesuai yang sementara cair pada suhu 45oC. Kemudian
dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Selanjutnya diinkubasikan pada suhu dan
waktu tertentu. (Dwijoseputro:1990)