Selasa, 29 Oktober 2013

MIKROBIOLOGI isolasi dan inokulasi



Isolasi adalah cara pemisahan mikroorganisme tertentu dari lingkungan, sehingga dapat diperoleh biakan yang sifatnya murni, sehingga dapat dibuat sebagai biakan kultur murni. (M. Natsir Djide dan Sartini: 2006)
Di alam bebas tidak ada suatu mikroorganisme yang hidup tersendiri terlepas dari spesies yang lainnya. Seringkali mikroba patogen kedapatan secara bersama-sama dengan mikroba saproba (sapro bakteri). Dalam teknik biakan murni tidak saja diperlukan bagaimana memperoleh suatu biakan murni tersebut, tetapi juga memelihara serta mencegah pencemaran dari luar. Medium untuk membiakkan mikroba haruslah steril sebelum digunakan. Pencemaran (kontaminasi) dari luar terutama berasal dari udara yang mengandung banyak mikroorganisme. (Lud Waluyo :2004)
Mikroorganisme dibiakkan di laboratorium pada bahan nutrient yang disebut medium. Banyak sekali medium yang tersedia, yaitu macamnya yang dipakai bergantung kepada banyak factor, salah satu diantaranya adalah macam mikroorganisme yang akan ditumbuhkan. (Michael J.Pelczar:  1986)
cermat menurut teknik aseptis, yaitu dengan menggunakan alat-alat yang steril dan aturan-aturan di laboratorium tertentu. Piaraan yang kita peroleh dengan jalan demikian kita sebut sebagai piaraan pertama (primary culture), dan sifatnya murni. (Dwidjoseputro:1990).
Pemindahan bakteri dari medium yang lama ke medium baru harus dengan ketelitian yang tinggi. Terlebih dahulu haru diusahakan agar semua alat-alat yang bersangkutan dengan medium dan pekerjaan inokulasi harus benar-benar steril untuk mencegah terjadinya kontaminasi, yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan. (Dwidjoseputro:1990).
Disiapkan medium agar steril, selanjutnya didinginkan sampai suhu 45oC, kemudian dituang ke dalam cawan Petri yang steril kurang lebih 15-20 ml dan dibiarkan sampai memadat, setelah memadatdigoreskan biakan bakteri dengan menggunakan ose pada permukaan medium agar. Cara penggoresan ada beberapa cara yang berbeda yang kesemuanya ditujukan untuk memperoleh pertumbuhan mikroorganisme yang terpisah-pisah diatas medium biakan. (M. Natsir Djide dan Sartini : 2006)
Metode tuang atau Pour plate method
Cara ini adalah menginokulasikan mikroorganisme uji yang dilakukan pengenceran yang sesuai dengan derajat kontaminasi bahan ke dalam tabung uji yang mengandung nutrient agar cair dengan suhu 45oC. Selanjutnya diisikan ke dalam cawan petri steril dan dihomogenkan dan dibiarkan sampai memadat. Secara alternative biakan mikroorganisme dibuat pengenceran dan setiap hasil pengenceran dipipet sebanyak 1 ml ke dalam cawan petri steril dan selanjutnya ditambhakan atau dituangi medium yang sesuai yang sementara cair pada suhu 45oC. Kemudian dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Selanjutnya diinkubasikan pada suhu dan waktu tertentu. Hasilnya setelah diinkubasi, diamati berupa koloni yang tersebar di atas medium padat. (M. Natsir Djide dan Sartini : 2006)
Teknik Biakan Murni Mikroorganisme (Dwijoseputro:1990)
               Telah dijelaskan sebelumnya bahwa mikroorganisme di alam terdistribusi dimana-mana dalam jumblah yang besar dan sangat kompleks. Penelitian perlu dilakukan, terutama apabila akan memisahkan populasi campuran mikroorganisme dari alam yang disebut biakan campuran menjadi spesie – spesies yang berbeda – beda menjadi suatu biakan murni yang terdiri atas satu jenis mikroorganisme.
a.    Penyiapan biakan murni
Mula-mula yang disiapkan adalah cawan petri yang mengandung media padat (agar) atau setengah padat, berupa makanan. Jika spesimen mengandung berupa air ludah tersebut disebarkan diatas medium tersebut. Selanjutnya mikroorganisme akan tumbuh dan berkembang biak dan akan kelihatan membentuk bercak-bercak atau koloni, yang akan terlihat dengan mata telanjang. Selanjutnya koloni tersebut dapat dimurnikan lagi apabila belum murni dengan cara mengambilnya dengan oce atau sengkelit dan memindahkannya pada cawan petri yang lain yang mengandung medium yang diinokulasikan.
b.    Tekhnik biakan murni
Untuk memperoleh mikroorganisme sebagai sumber biakan murni, ada dua cara yang sering digunakan yaitu metode gores atau streak-plate method dan metode tuang atau pour plate method. Cawan petri yang mengandung medium yang dipadatkan dengan penambahan agar. Campuran antara zat makanan atau nutritif tersebut disebut medium.
1.    Metode goresan atau streak-plate method.
Disiapkan medium agar steril, selanjutnya didinginkan sampai suhu 45oC kemudian dituang ke cawan petri steril kurang lkebih 15-20 ml dan dibiarkan sampai memadat. Setelah memadat digoreskan biakan bakteri dengan menggunakan oce atau sangkelit steril pada permukaan medium agar. Cara penggoresan ada beberapa cara yang berbeda yang kesemuanya ditujukan untuk memperoleh pertumbuhan mikroorganisme yang terpisah-pisah diatas medium biakan.
2.    Metode tuang atau pour plate method
Cara ini adalah menginokulasi mikroorganisme uji yang melakukan pengenceran sesuai dengan derajat kontaminasi bahan tabung uji yang mengandung nutrien agar cair dengan suhu 15oC. selanjutnya diisikan kedalam cawan – cawan petri steril dan dihomogenkan dan dibiarkan sampai memadat. Secara alternative biakan mikroorganisme dibuat pengenceran dari setiap hasil pengenceran dipipet sebanyak 1 ml kedalam cawan petri steril selanjutnya ditambahkan atau dituangi medium yang sesuai yang sementara cair pada suhu 45oC. Kemudian dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Selanjutnya diinkubasikan pada suhu dan waktu tertentu. (Dwijoseputro:1990)

1 komentar:

  1. The most reliable and reliable casino reviews 2021 - Dr.MD
    online 서귀포 출장마사지 casino reviews, 오산 출장샵 casino bonuses, freespins, 강원도 출장마사지 is a gambling establishment, 제주 출장안마 which is operated by a 인천광역 출장샵 company called Mr. Wynn.

    BalasHapus